mulai perlahan kudekati & meneropong dengan sebelah mata rasa ingin tahu, nampak tertuju pada seorang wanita yang terbaring di lantai & seorang lelaki kekar berwajah murka.
entah...... wanita itu terlihan hina dihadapan lelaki yang bersamanya, tapi seblah mataku melihat ia ketakutan.
serangan cacian, hinaan & bahkan sesekali amukan mendarat di tubuhnya.
PAGI...masih ngantuk tapi perut sudah lapar.. huaaaaaaa,
terbayang kejadian semalam, hmmmm... sungguh kasian wanita itu.
" ayo bangun, sarapan sudah siap tuh di meja " ... nada dari ruang tengah,
" iya.." jawab lesu sembari menuju meja makan.
di sambut oleh wanita yang duduk tertunduk, sepertinya ia ragu untuk menatap apapun.
" ikut sarapan bu ?.." coba menyapa. ... ya! dia itu ibuku.
air mata mulai menetes dari wajah yang tertunduk, dialah wanita semalam yang hujat oleh lelaki yang sebelumnya bersumpah akan menjaganya.
" ibu kenapa menangis ?"... meraih mencium tangannya.
wanita itu kini menatapku.. air matanya menceritakan banyak hal tentang kejadian semalam.
dalam hatiku berontak, jiwa menjadi buta, demi tuhan jika saja aku bukan darah dagingmu ...
air mata ibuku harus di tebus dengan nyawamu si pahlawan pendusata.

{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar